3 Tips Cepat Ngerjain Skripsi Tanpa Hambatan

"Sometimes a scream is better than a thesis." — Ralph Waldo Emerson

Postingan ini ditulis empat bulan setelah sidang skripsi dan sebulan setelah wisuda alias dinyatakan sarjana, masa-masa skripsi telah berlalu meski kadang bikin rindu. Greget banget udah hampir dua bulan blog ini suwung, tak berpenghuni. So, untuk mengisi kekosongan blog yang nyaris dua bulan nggak posting apa-apa, diriku jadi pengen bahas masalah skripsi dari sudut pandang pribadiku, biar kontenku ada yang berfaedah nggak melulu review skincare 😝

Source: Youthmanual

Mungkin bagi beberapa mahasiswa yang udah menjalani skripsi, skripsi bukan lagi masalah yang menakutkan, tidak selamanya skripsi semenyeramkan Annabelle yang mengejarmu kemanapun kau sembunyi. Nggak sama sekali. Justru skripsi itu kunci suksesnya adalah sabar dan tekun, cuma itu modal biar skripsimu cepet kelar, tapi meski udah sabar dan tekun kadang masih ada aja kendala dari faktor lain misalnya dosen pembimbing dan obyek penelitian. Belum lagi yang dospemnya dua dan dua-duanya saling berlawanan, hemmm.

So, ini dia tiga tips dari aku buat kamu yang mau ngajuin skripsi dan berharap lulus cepet, secepet lewat jalan tol~ Lanjooot

1. Penelitian Simpel, Beda tapi Terjangkau
Setiap mengajukan judul skripsi, pasti kamu akan dituntut untuk mengajukan judul skripsi yang fresh dan up to date yang dirasa masih relevan dengan masa kini. Nggak mungkin kan di jaman yang serba teknologi begini, kamu mengajukan judul skripsi yang sudah ada sejak 20 tahun yang lalu, udah pasti dianggap basi, so upgrade ur research references biar skripsimu beda dan inovatif. Sering-sering googling tentang fenomena yang lagi trending dan memungkinkan untuk diangkat sebagai penelitian skripsi. 

Terpenting dari skripsi selain topik yaitu adanya penelitian terdahulu yang mendukung penelitianmu dan bisa dijadikan sebagai acuan, jangan sampai kamu memilih topik yang udah susah buku referensinya, objeknya susah, udah gitu nggak umum lagi, mau nggak mau kalau begini skripsimu jadi makin berat. Realistis aja, nggak usah idealis. Disinilah pemikiran realistismu diuji, dimana kamu akan tau bahwa tidak selamanya teori itu benar hehehe. Jangan lupa konsep penelitianmu harus bener-bener matang, biar kamu minim revisi nantinya.

Nggak cuma topiknya yang terjangkau, usahakan obyek penelitian juga mudah ditembusi, seandainya obyek penelitianmu adalah instansi atau lembaga besar tentu kamu perlu mempersiapkan ijin penelitian beberapa bulan sebelumnya, ya minimal ijin secara lisan biasanya ijin penelitian secara tertulis bisa dikeluarkan setelah judul kamu diterima, untuk hal ini kamu juga harus rajin-rajin follow up dari pihak sana, karena bisa jadi pas beda kepemimpinan beda juga kebijaksanaannya.

2. Dospem? Milih dong!
Hal terngeselin setelah pusing milih topik adalah perihal dosen pembimbing, sungguh bersyukurlah kalian saat mendapatkan dospem yang woles, gampang ditemui, dan selalu sabar ngasih bimbingan dan solusi pas kamu lagi stuck ngerjain skripsi, berasa ada malaikat yang ngajak kamu keliling langit.

Kalau memungkinkan untuk memilih atau mengajukan saran dospem maka ajukan dan pilih dospem yang ahli pada topik penelitianmu, atau bisa sebaliknya tentukan dospem dulu baru tentukan topik yang sesuai dengan keahlian dospem tertarget, karena apa? Hal ini akan meringankan pikiranmu saat kamu menemui kesulitan dan hambatan dalam penelitianmu, dospem akan memberimu saran-saran yang sangat berguna. Lebih enak lagi kalau kamu sudah dekat dengan dospem, jadi bisa lebih leluasa untuk konsultasi seputar skripsimu. Selain itu, kalau bisa sih cari dospem yang gampag ditemui di kampus, sehingga kamu bisa lebih efisien waktu tanpa harus banyak menunggu kepastian waktu kapan bisa bimbingan. Jangan lupa dicatet jadwal mengajar dospemmu, biar bisa dicegat di depan kelas ehehehe.

Kalau misal dospem udah ditentukan? Ya kamu harus lebih proaktif lagi, apalagi kalau dospem kamu belum terlalu sering memberikan kamu kuliah di kelas, harus ada pendekatan tersendiri untuk mengenal karakter beliau. Susah-susah gampang memang.

Nah ada lagi nih, gimana caranya mengatasi dua dospem yang saling berlawanan? Negosiasi, jadilah penengah. Sampaikan juga argumenmu agar kamu nggak kuwalahan menuruti keduanya yang jelas mungkin tidak bisa bersatu, setidaknya siapkan solusi tengah agar penelitianmu berjalan lancar tanpa dihambat ketidaksamaan persepsi dospem.

3. Dilarang Mager
Jangan bete dikit lari ke drama korea! Dijamin lancar nonton dramanya dan skripsi pun terbengkalai, wkwk. Kalau bisa munculkan sensasi "The power of kepepet" versi kamu biar otakmu bekerja dua kali lebih keras dari biasanya. Sensasi kepepet itu biasanya memunculkan banyak ide. Jadi misal nih, kamu memunculkan sensasi kepepet "Dua hari lagi harus bimbingan ke...." tanamkan dalam hati, ditambah saat itu juga langsung menghubungi dospem via sms atau whatsapp mengenai jadwal targetmu itu jika memungkinkan. Sehingga mau nggak mau kamu yang sudah membuat janji untuk bimbingan, dan memaksamu harus bimbingan dan menyelesaikan skripsimu sebelum hari target. Dijamin, nggak bisa merem deh.

Tiga tips tadi adalah tips versi pribadiku sendiri dan sudah kuterapkan saat melalui masa-masa skripsi kemarin. Alhamdulillah terhitung 6 bulan skripsiku kelar sampai sidang. Yeaaaay! 

Yang terpenting selain tiga hal tadi adalah niat dan keyakinan, niat menyelesaikan skripsi sesegera mungkin dan yakin bahwa proses skripsi tidak akan se-drama di meme-meme dunia maya. Hahaha. Hidup mahasiswa! Selamat Skrips! 😝

What's your opinion?