Tanpa Hutan, Lalu Kami Makan Apa?

Photo by Efdal YILDIZ from Pexels
Indonesia bisa dibilang salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama hasil hutan. Bayangkan di Indonesia hutan hampir terbentang dari ujung Sabang sampai Merauke pada masanya, kalau ditanya di tahun 2020 ini? Ya kurang lebih seperti inilah gambarannya, semakin tahun luas hutan di Indonesia semakin menyempit, hanya tersisa di daratan Kalimantan dan Papua. Harusnya kita prihatin melihat penyebaran hutan yang sudah tak serimbun dulu. Seringkali hal ini menjadi sorotan dunia karena Indonesia termasuk negara penyumbang oksigen dunia dan tentunya hutan sumber pangan.


Hutan adalah pemasok sumber pangan terbesar bagi makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dari hutan menjadi salah satu sumber pangan bagi manusia, mulai dari buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, madu dan rempah-rempah. Sayangnya penggundulan hutan untuk perkebunan, pertambangan atau bahkan pembangunan jalan tidak dibarengi dengan kelestarian hutan. Ya, inilah sebab mengapa luas hutan dari tahun ke tahun semakin menyusut, bahkan hampir menghilang.

Kesadaran Pelestarian Hutan Dimulai dari Generasi Sekarang
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) menjadi salah satu organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia untuk terus ikut berkontribusi dalam upaya penyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia. Sedangkan tantangan yang harus kita hadapi saat ini semakin berat, kita semua bersaing dengan banyak sekali faktor yang menyebabkan keberadaan hutan terancam, kita seringkali bersembunyi di balik alasan industrialisasi tanpa mengindahkan keseimbangan yang harus tetap terjaga. Eksploitasi sumber daya alam tak lagi memikirkan tatanan alam, ya tentu saja harga yang harus dibayar untuk alam akan sangat mahal. Itu sebabnya hutan tak lagi diperhatikan, mungkin sampai hutan benar-benar habis, sampai kita tidak sadar telah kehilangan sumber pangan kita yang paling penting.

Tanpa Hutan, Lalu Kami Makan Apa?
Padahal, banyak sekali bahan pangan sehat dan bergizi berasal dari hutan, salah satunya adalah jamur. Jamur salah satu jenis makanan yang sering aku konsumsi dan favorit! Meski begitu jamur terbagi menjadi jamur yang layak dikonsumsi dan jamur yang tidak layak untuk dikonsumsi, beberapa jenis jamur yang bisa dikonsumsi seperti jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, jamur enok, jamur merang dan lainnya. Selain banyak jenisnya, jamur juga punya banyak manfaat bagi tubuh manusia loh, kenapa tidak? 

Jamur Kuping (wikimedia)
Olahan makanan seperti jamur crispy dan sop jamur kuping jadi salah satu makanan favoritku, jamur crispy dengan paduan saos sambal lalapan, dan nasi hangat adalah perpaduan yang pas (terutama di jaman kuliah) selain enak juga karena harganya ramah di kantong 😛 Eits, tapi nutrisi yang terkandung pada jamur nggak main-main, beberapa zat dan vitamin di dalamnya dibutuhkan oleh tubuh manusia semisal serat, protein, karbohidrat, fosfor, vitamin B, vitamin C, vitamin D, beta glucan, selenium dan antioksidan.
Kamu harus tahu, kalau kandungan jamur itu nggak kaleng-kaleng. Misalnya setiap 100g jamur tiram mengandung 3,6g serat, jumlah ini cukup memenuhi asupan serat harian yang dibutuhkan tubuh. Kalau asupan serat terpenuhi maka sistem pencernaan jadi lebih baik.
Tidak hanya itu, mengonsumsi jamur tiram dan jamur shitake yang mengandung beta glucan ini akan membantu meningkatkan performa autoimun pada manusia, dengan sistem kekebalan tubuh yang baik maka tubuh tidak akan mudah terserang penyakit. 
Tak hanya jamur, sebagian besar flora di hutan pasti memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia bahkan seluruh makhluk hidup. Maka dari itu melestarikan hutan sama seperti melestarikan sumber pangan utama makhluk hidup di bumi, tidak hanya manusia tapi flora dan fauna akan tetap seimbang beserta ekosistemnya. Semoga gerakan sadar lingkungan ini bisa menjadi salah satu niat baik kita untuk mencintai bumi, meski dimulai dari hal terkecil sekalipun. 😉
Regards,

What's your opinion?