![]() |
Photo by Andrew Neel on Unsplash |
Di tengah kondisi kayak gini banyak yang akhirnya banting setir dan memulai usaha kecil-kecilan. Bagaimanapun satu-satunya solusi bertahan hidup saat ini ya usaha sendiri sekecil apapun itu. Yang awalnya takut memulai, tiba-tiba punya keberanian buat memulai karena terdesak situasi dan kondisi, yang awalnya pikir panjang untuk menccoba membuka usaha, akhirnya nekad juga demi bisa bertahan. Tapi, percaya atau nggak, mempertahankan apa yang kita mulai tidak semudah memulainya. Serius. Sedikit cerita waktu memulai Seelaras dulu, keinginanku sih sederhana, pengen nambah uang jajan aja nggak lebih dari itu, hitung-hitung bisa coba-coba skincare baru tanpa perlu kerepotan kehabisan uang jajan. Karena emang dasarnya aku suka berdagang dan tipe manusia yang mikirnya belakangan, akhirnya ya sok ide aja memulai usaha Seelaras dengan modal seadanya. Bisa dibilang seadanya banget karena modal usaha yang kemarin-kemarin udah amblas kena dead stock. Alhamdulillah bisa bertahan sampai hari ini, singkat cerita nama Seelaras ini muncul di tahun 2014 akhir, sempat ngejalanin sendirian sampai tahun 2016 setelah itu memutuskan untuk rehat sampai akhirnya mulai lagi tahun 2018 sampai hari ini. Awalnya semua harus dilakukan sendiri, mulai dari kulakan barang, foto produk, sampai edit konten semuanya dikerjain sendiri, one man show banget. Capek? Bosen? Jelas. Tapi sejak tahun 2020 ini akhirnya Seelaras diberi kesempatan buat bisa hire seorang tim untuk bantu operasional Seelaras biar bisa lebih konsisten lagi pelayanannya.
Dengan bertambahnya target-target Seelaras ke depan, mau nggak mau kita perlu tools untuk mempermudah operasional salah satunya biar lebih gampang menganalisa produk-produk yang best seller dan perlu cepet di restock. Sejak Seelaras punya tim untuk bantu operasional kita jadi lebih concern untuk membangun sistem administrasi supaya lebih terorganisir salah satunya dengan memakai aplikasi kasir dan manajemen keuangan/akuntansi, aplikasi ini ngebantu banget untuk meringkas pekerjaan administrasi yang lumayan ribet kalau dikerjain secara manual, selain itu juga cukup memakan waktu. Sebagai manusia mageran, aku males banget harus diribetin sama hal-hal yang sebenernya bisa dimudahkan dengan aplikasi. Jadi ya kalau bisa lebih gampang, ngapain dibikin ribet, hahahaha. Betul tidak?
Meskipun tools ini cukup membantu
meringkas pekerjaan tapi kita tetep harus disiplin, untuk bisa konsisten itu
emang berat, apalagi seperti aku yang harus kerja ditambah harus ngurusin
Seelaras. Harus bisa bagi waktu. Ini sih salah satu tantangan yang sampai saat
ini masih dalam tahap terus berusaha sekonsisten mungkin. Karena konsisten
ternyata lebih susah dari sekedar memulai, swear!
teruslah menulis
ReplyDelete